GAPURA ADI CIPTA GALLERY


"You cannot simply put something new into a place. You have to absorb what you see around you, what exists on the land, and then use that knowledge along with contemporary thinking to interpret what you see." – Tadao Ando

 



Berita itu datang ketika saya sedang mendata tempat-tempat menarik apalagi yang patut kunjung. Seorang teman berceloteh ceria menceritakan kisahnya ke rumah yang belakangan saya sebut sebagai Galeri Bata. Letaknya jauh diluar kota sana. Namun sangat patut kunjung jika anda kebetulan menuju ke arah Borobudur. Bangunan merah menyala itu tepat dipintu masuknya sang Candi. Tidak ingin berusaha numpang nampang karena lokasi eksklusifnya, hanya saja keberadaannya melengkapi status anyar yang lagi-lagi baru saja saya sematkan: Magelang juga punya seni!


-Gapura Adi Citra Gallery- Dok. Pribadi

Warna dominan merah semakin mencolok kala saya datang pagi itu. Pak Agus sekeluarga menyambut kedatangan kami dengan hangat. Dibuka dengan sedikit celoteh perkenalan singkat mengenai profesinya yang seorang seniman rupa, Pak Agus tanpa sungkan menunjukkan album gambar hasil karyanya yang telah tersebar diberbagai belahan negara. Baik yang berupa pameran individu hingga yang berkolaborasi dengan beberapa arsitek terkenal. Baik yang ada di Changi International Airport Singapore, hingga yang menjadi langganan jaringan resort kawakan macam ST. Regis. Wow!


- Sample karya rupa - Dok. Pribadi


- Wall of fame - Dok. Pribadi

Belum puas kami berdecak kagum mendengar prestasinya, Beliau mengajak kami untuk mengeksplorasi Galeri nya. Dan semakin wow ketika mengetahui bahwa Galeri Bata di desain oleh Beliau sendiri. Seperti sebuah paket komplit, pagi itu kami belajar banyak hal langsung dari sang perancangnya. Konsepnya, materialnya, lekukannya, dialog ruangnya dan semuanya!


- Selamat datang di Galeri Bata - Dok. Pribadi

Galeri Bata adalah sebuah konsep galeri, awalnya. Bertujuan memajang sample rupa milik Pak Agus, sekaligus menjadi studio mini bagi para klien yang ingin mengenal dekat karyanya. Namun belakangan, Beliau akhirnya menggunakan Galeri ini sebagai rumah tinggal. Hal ini menjadi perhatian yang cukup menarik, mengingat layout awal desain ini adalah Galeri luas tanpa sekat. Pak Agus menata furniture bawaan mereka menyesuaikan tata ruang yang sudah ada. Hasilnya? Cukup apik dan pas tanpa berlebihan untuk sebuah rumah tinggal.  



- Nuansa interior dan posisi perletakan furniture bawaan yang menyesuaikan layout - Dok. Pribadi

Bicara mengenai tata massa, secara garis besar bisa dikatakan menyerupai huruf T sebagai layout denah dengan beberapa lekukan disudut. Adapun setelah diamati, bentuk inillah yang paling sesuai dengan kondisi site dan mampu memaksimalkan bukaan cahaya serta penghawaan alami dari berbagai sisi.  


- Teras belakang yang mampu memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan - Dok. Pribadi

Bentukan massa yang di apresiasikan melalui dinding miring hingga pola-pola kusen, diambil dari konsep dasar klasik jawa: Lingga Yoni. Perempuan dan Laki-laki. Pemilihan dasar ini untuk terapan pada massa adalah bukan tanpa alasan. Pak Agus menginginkan Galeri miliknya seolah mewakili pasangan yang ramah tamah menyambut para tamunya. Karena itulah Lingga diwakili dengan lekukan dinding miring yang seolah menari dan diletakkan didepan untuk menjadi point of interest yang menarik minat pengunjung pertama kali. Sedangkan Yoni adalah sosok dinding-dinding tegak lurus yang menggambarkan kekokohan dan ketegasan sang Galeri, namun tetap bersahabat menyambut tetamu yang keramahannya diintepretasikan melalui aksen bukaan jendelanya yang cukup besar.


- Lekukan miring dinding sebagai apresiasi kelembutan Lingga - Dok. Pribadi


- Sudut dan masing-masing ekspresinya yang berbeda - Dok. Pribadi


- Salah satu kusen jendela yang cukup besar - Dok. Pribadi

Material bata pun dipilih untuk memperkuat ekspresi alaminya. Bata yang digunakan adalah bata AT asli Magelang yang mempunyai tingkat kedetilan ukuran yang cukup presisi dengan bahan terbaik. Seluruhnya disajikan secara ekspos terbuka tanpa finishing semen. Hanya beberapa ruang interior disisi depan dilamisi cat putih untuk menunjukkan zona ruang yang berbeda dengan yang lainnya.


- Permainan perletakkan bata pada dinding - Dok. Pribadi


- Salah satu ruang bata dengan fin. putih - Dok. Pribadi

Taman terbuka hijau yang diletakkan didepan maupun belakang bangunan seolah membingkai konsep alami sang bangunan secara keseluruhan. Beberapa kolam ikan yang diletakkan menghadap ke taman menjadi nilai tambah yang mampu membangkitkan nuansa kesejukan. Pas! Selain yang berada didalam rumah, di taman inilah kita dapat menemukan sample karya Pak Agus yang diletakkan terbuka di beberapa sudut taman. Semuanya menyebar menjadi satu bersama para tanaman hijau. Apik!


- Kolam yang menghadap taman - Dok. Pribadi


- Sample karya rupa yang berbaur dengan tanaman hijau - Dok. Pribadi


- Sample karya rupa - Dok. Pribadi

Ketika tiba waktunya untuk pamit, Kami pulang dengan mencatat pelajaran penting dibenak masing-masing. Merekam setiap nuansa ruang dan bagaimana alami menjadi kata kunci yang pada akhirnya mampu diterapkan didalam desain. Mematri setiap pesona material dan bertekad untuk lebih mengeksplorasi apa yang sudah alam berikan bagi kita. Bukan eksplorasi dalam hal yang berlebihan tentunya. Bukan pula yang bertentangan dan justru merusak alam. Namun yang mampu bersinergi dengan tanah bumi ini. Yang mampu menghasilkan karya berkualitas berkonsep matang dengan sesuatu yang lokal arif.
Seperti Galeri Bata. Seperti keramahan lekukannya. 






Ziarah Arsitektur, Magelang, 2014



0 komentar:

Posting Komentar

 

Instagram Updates

Twitter Updates

Favorite Quote

Orang Boleh Pandai Setinggi Langit, Tapi Selama Tak Menulis, Dia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah
-pramoedya ananta toer