KAMANDALU RESORT & SPA

One of the great beauties of architecture is that each time, it is like life starting all over again - Renzo Piano
Saya terlalu bosan dengan hiruk pikuk kota. Bosan dengan segala rutinitas yang terasa amat tipikal dimata saya. Maka, jauh hari saya menyiapkan segala hal. Saya harus berarsitektur ditempat yang berbeda. Makan makanan yang berbeda dan berinteraksi yang berbeda.


Pagi itu saya bangun dengan gembira. Berbekal tiket pesawat, pergilah saya sejauh mungkin dari keriangan kota. Menuju Ubud Bali yang kental dengan seni budayanya. Ke tempat arsitektur yang baru saja menerima penghargaan Travellers' Choice 2013. Kamandalu Resort & Spa.

Nama Kamandalu sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti "kapal yang memegang air suci." Yang memiliki arti harfiah: proses pelepasan diri secara spiritual dari ketertarikan dunia untuk membersihkan diri demi memperoleh kedamaian batin. Kamandalu adalah wujud karakter murni arsitektur Bali yang disatukan dengan keindahan alamnya. Arsiektur Bali disini diterjemahkan melalui unsur-unsur tradisional seperti memiliki angkul-angkul, menggunakan atap alang-alang, dikelilingi oleh sawah dan subak dan adanya bale bengong di sudut-sudut rumah. (source here)


Saya sampai di Kamandalu tengah hari dan langsung di arahkan menuju lobby. Saya cukup tertegun melihat luasan lobby yang terlalu kecil jika dibandingkan dengan beberapa resort yang pernah saya kunjungi. Rupanya saat itu lobby utama sedang dalam perbaikan sehingga lobby sementara menggunakan kantor manajemen. Namun suasana interior lobby sementara ini mampu meluluhkan keraguan saya. Desain yang padat namun tidak berlebihan dan disesuaikan dengan karakter lokal Kamandalu membuat lobby sementara malah menjadi terkesan tidak biasa. Kecil namun bersahabat. 

- Suasana lobby sementara - Dok. Pribadi

Dekat dengan lobby sementara, terdapat breakfast area yang berada di timur bangunan. Jika dinalar, jarak antar kedua bangunan ini tidak begitu jauh namun diantaranya terdapat tanaman yang selain sebagai pembatas visual juga peredam kebisingan. Breakfast area ini juga berbatasan langsung dengan jalan setapak menuju unit-unit villa dan lagi-lagi diberikan treatment yang sama untuk memperkuat zonasi antar fungsi. Sederhana dan cerdas, menurut saya. 

Perjalanan menuju unit villa yang akan saya tempati terlebih dahulu harus melalui berbagai medan dan karakter landscape yang berbeda. Setiap sudut landscape Kamandalu juga dilakukan penyelesaian yang apik dan mampu memberikan kesan ruang tersendiri. Tentu saja semua di desain dengan unsur kesengajaan. Karakter site eksisting yang berkontur membuat permainan antar leveling landscape menjadi semakin nyata saat massa bangunan harus menyesuaikan diantaranya.


- Shaking Bridge menuju unit villa - Dok. Pribadi.

Kamandalu terdiri dari 56 unit kamar dengan lima pilihan kategori yang terdiri dari tipe Ubud Chalet, Garden Villa, Pool Villa, Deluxe Pool Villa dan Two Bedroom Villa. Karakter massa arsitekturnya adalah tipikal arsitektur tradisional Bali namun terasa sangat selaras dengan alam sekitarnya.Villa yang saya pilih adalah massa bertingkat dengan 2 akses pintu masuk dimasing-masing leveling. Kedua lantai tidak saling terkoneksi malah dikomersialkan sebagai 2 unit guest room yang beda. Beruntung saya menempati level teratas sehingga dapat menikmati view yang tentunya lebih luas dibanding unit dibawah.

- Ubud Chalet - Dok. Pribadi

Hierarki ruang dimulai dari entrance kemudian foyer dan terakhir bedroom. Tidak ada balkon, namun keseluruhan pintu ruangan dapat digeser sehingga jika dibuka secara bersamaan akan menghadirkan nuansa balkon ke dalam ruangan. Berbatasan dengan foyer, ruang disebelahnya digunakan sebagai area kamar mandi dengan shower berada di area terbuka langsung dengan alam. 

- Nuansa interior kamar - Dok. Pribadi

Yang menarik diantara semuanya adalah permainan material dan detail yang digunakan. Atap alang-alang diekspos tanpa plafond pada ruangan sehingga memberikan kesan ruang yang berbeda daripada biasanya. Bertujuan untuk menyatukan unsur modern dengan lokalitas, material pada dinding dibiarkan konvensional dengan finishing putih bersih. Unsur hangat dipancarkan melalui warna-warna natural material lantai dan kusen. Furniture pun disesuaikan dengan kondisi hommy yang sudah lebih dulu tercipta. Seolah ingin menarik kita kembali ke massa lampau, furniture terpilih merupakan hasil dari seleksi ketat yang akhirnya mampu menghadirkan jaman yang berbeda di dalam ruangan.

- Bedroom - Dok. Pribadi.

Tak lengkap rasanya jika tidak berupaya menikmati keindahan alam disekitar Kamandalu. Saya berjalan-jalan disekeliling area resort sambil sesekali berdecak kagum. Arsitektural yang diciptakan oleh Kamandalu justru menambah nilai artistik sang alam tanpa berupaya merusaknya. Lihatlah bagaimana masing-masing unit massa berinteraksi dan melebur bersama alam yang sudah lebih dulu ada.

- Public Pool - Dok. Pribadi

- Restaurant berdekatan dengan publik pool - Dok. Pribadi

- Sun bathing area dengan pemandangan hutan alami disekitarya - Dok. Pribadi

- Rumah Spa - Dok. Pribadi.

- Private Pool - Dok. Pribadi

Bahkan disetiap sudut, Kamandalu berupaya menghadirkan nuansa ruang alam yang berbeda. Ruang-ruang koridor dipermainkan sedemikian rupa untuk menyembunyikan kejutan-kejutan view dibalik masing-masing ujungnya. Menciptakan perjalanan-perjalanan menyenangkan sepanjang landscape yang menarik dan apik dengan material sederhana dan selaras dengan sekitarnya.

 

 
- Koridor - koridor alam - Dok. Pribadi

Tidak berlebihan rasanya jika saya mengatakan bahwa Kamandalu Resort merupakan salah satu wujud arsitektural yang berhasil. Tidak hanya bangunan, detail, interior dan landscape namun hingga mempengaruhi karakter personal si pengguna. Secara psikologis berhasil pula membawa saya enggan kembali ke kehidupan nyata. Cukup di Kamandalu saja dan ruang waktu yang diciptakannya.


Jadi menikmati Kamandalu tidak bisa hanya dari bangunannya saja, interiornya saja, atau landscape nya saja. Maksimalkan seluruh indera yang ada dan satukan semua unsurnya. Lalu rasakan apa yang ingin dicapai oleh sang Kamandalu untuk anda.

Ziarah Arsitektur, Ubud Bali, 2013


0 komentar:

Posting Komentar

 

Instagram Updates

Twitter Updates

Favorite Quote

Orang Boleh Pandai Setinggi Langit, Tapi Selama Tak Menulis, Dia Akan Hilang Di Dalam Masyarakat dan Dari Sejarah
-pramoedya ananta toer